Werder Bremen Pernah Juara Piala Winners
Werder Bremen Pernah Juara Piala Winners
Werder Bremen Pernah Juara Piala Winners – Werder Bremen adalah tim sepak bola profesional yang berada di Bremen, Jerman yang didirikan pada 4 Februari 1899. Tim ini memiliki sejarah panjang dalam sejarah sepak bola IDCJOKER Jerman dan Eropa. Ini menjadi salah satu klub yang konsisten di Bundesliga dan terkenal karena gaya permainannya yang mampu menyerang lawan dan menghasilkan banyak pemain yang berbakat.
Werder Bremen tercatat sebagai klub yang paling banyak memainkan pertandingan Bundesliga dibandingkan dengan tim lain yaitu sebanyak 1896. Klub yang memiliki julukan Die Gruen-Weissen (The Green-Whites – atau Si Hijau-Putih) dan Die Werderaner (The River Islanders) ini menjadi salah satu klub yang paling disegani di Bundesliga karena mereka juga telah menembus angka 55 musim di level teratas 3 Jerman. Tim ini menjadi pemegang rekor terbanyak yang mampu mengalahkan Bayern Munich sebanyak 54 musim. Werder Bremen hanya kalah dari Bayern Munich di peringkat pertama dengan 3687 poin sedangkan Werder Bremen masih tercatat 2824 poin selama 55 tahun berkiprah di Jerman
Juara Piala Winners 1992
Werder Bremen pernah meraih kemenangan Piala Winner Eropa di mana mereka berhasil mengalahkan Monaco 2-0 pada tahun 1992. Selain pernah menjuarai Piala Winner 1992, tim ini pernah memenangkan 6 kali juara di DFB-Pokal, satu kali menjuarai DFL-Ligapokal, tiga kali juara DFL-Supercup, dan memenangkan satu kali juara Piala Winners, kemudian pada musim 2003-2004, Werder Bremen pernah meraih gelar ganda untuk pertama kalinya dengan memenangkan Bundes 3 dan DFB-Pokal.
Piala Winners kini dikenal dengan nama Liga Eropa. Kemenangan Werder Bremen ini merupakan upaya ketiganya di Eropa setelah kalah 2-1 melawan Galatasaray Piala Eropa 1989. Namun di samping itu Werder Bremen menang melawan Torpedo Moscow di babak 16 besar Piala Winners 1990. Kemenangan ini memberikan kesempatan kepada Werder Bremen untuk melawan Monaco pada tahun 1992 di Piala Winners.
Monaco di bawah asuhan Arsene bertemu melawan tim Jerman Werder Bremen di bawah bimbingan Otto Rehhagel. Otto telah mengubah tim ini menjadi sepak bola yang memiliki kekuatan di Jerman dengan menggunakan filosofi ofensif kontrollierte yang sebenarnya agak kontras dengan filosofi Werder Bremen.
Final ini dilaksanakan di Estadio da Luz Lilis pun Portugal. Saat itu Monaco secara konsisten menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat dan meneliti bintang-bintang masa depan Eropa dan mereka memiliki tiga pemain muda yang ditakdirkan untuk mengukir prestasi di Piala Winners yaitu Emmanuel Petit, Youri Djorkaeff, dan Lilian Thura.
Pertandingan ini sangat penting dalam sejarah karir Werder. Saat final berlangsung, terlihat bahwa kedua klub memiliki penggemar yang relatif sedikit hanya 16.000 orang yang menghadiri pertandingan tersebut. Jumlah ini jauh bandingannya jika dibandingkan dengan pertandingan Manchester United mengalahkan Barcelona yaitu dihadiri oleh 44.000 orang yang berdesakan untuk menonton pertandingan.
Monaco turun ke lapangan dengan garis yang tinggi mereka memanfaatkan full back saat melakukan overlap. Werder saat itu bermain dalam serangan kontrollierte dan hampir tidak memberikan tekanan pada Monaco, justru mengandalkan fisik pertahanannya seperti yang dilakukan oleh Uli Borowka dan Thomas Wolter. Secara ofensif mereka berupaya melancarkan serangan balik yang ringan dan menyerang wilayah Monaco. Kekalahan itu menandakan tahun yang penuh frustasi tanpa trofi serta awal dari akhir bagi tim Monaco di bawah asuhan Wenger. Mereka telah memainkan sepak bola IDCJOKER yang bagus namun akhirnya gagal dan menjadi selalu yang terbaik kedua.