Masukkan De Bruyne & Foden, Sesulit Itukah Leyton

Masukkan De Bruyne & Foden, Sesulit Itukah Leyton

Masukkan De Manchester City, tim penuh bintang dengan dominasi di Liga Inggris, justru harus berjuang mati-matian melawan Leyton Orient di Piala FA. Sebuah laga yang di atas kertas mestinya bisa mereka menangkan dengan mudah, nyatanya berubah menjadi ujian berat. Bahkan, Pep Guardiola harus turun tangan dengan langkah tak biasa: memasukkan Kevin De Bruyne dan Phil Foden di babak kedua IDCASH88.

Laga di Gaughan Group Stadium, Sabtu (8/2/2025) malam WIB, dimulai dengan kejutan. City yang menguasai jalannya pertandingan malah tertinggal lebih dulu akibat gol bunuh diri Stefan Ortega di menit ke-16. Leyton bertahan habis-habisan, dan Man City yang biasanya dominan terlihat buntu.

Guardiola Pasang Pemain Pelapis, City Kesulitan

Guardiola memutuskan untuk mengistirahatkan beberapa pemain inti. Di lini depan, Omar Marmoush dipercaya sebagai ujung tombak, didukung Jack Grealish dan James McAtee. Sementara lini tengah diisi oleh Nico O’Reilly, Vitor Reis, dan Rico Lewis.

Namun, alih-alih mendikte jalannya laga, City malah terjebak dalam strategi disiplin Leyton. Penguasaan bola yang mencapai lebih dari 70% tak berarti banyak tanpa serangan yang tajam.

Tekanan semakin terasa saat waktu berjalan, dan skor tetap tak berpihak. Hingga akhirnya, keputusan besar diambil: De Bruyne dan Foden masuk pada menit ke-72.

Masukkan De Duet Magis De Bruyne dan Foden

Hanya butuh tujuh menit setelah masuknya dua maestro lini tengah itu, Man City menemukan celah. Abdulkadir Khusanov mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-56. Lalu, momentum berubah total saat De Bruyne mencetak gol kemenangan di menit ke-79. Sebuah bukti bahwa sentuhan kelas dunia tetap tak tergantikan.

Guardiola sendiri enggan menyebut dirinya frustrasi. Baginya, ini bukan soal kesulitan atau kegagalan strategi, tapi lebih pada bagaimana tim lawan bertahan dengan luar biasa.

“Kami menguasai bola, tapi terkadang sepak bola tak sesederhana itu. Mereka bertahan dengan hati dan keberanian,” kata Guardiola usai laga.

Masukkan De Pelajaran Berharga untuk City

Manchester City akhirnya lolos, tapi ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, nama besar tak menjamin kemenangan. Bahkan, tim dengan dominasi absolut pun bisa dibuat kerepotan oleh lawan yang tampil dengan determinasi tinggi.

Pelatih sekelas Guardiola tentu tahu bahwa rotasi tetap penting, tapi laga ini membuktikan satu hal: ketika situasi semakin sulit, kelas adalah pembeda. Dan pada malam itu, De Bruyne serta Foden-lah yang membuktikan perbedaan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *