Van Nistelrooy Bertekad Bertahan! Mampukah Leicester Selamat dari Degradasi?
Van Nistelrooy Bertekad Bertahan! Mampukah Leicester Selamat – Ruud van Nistelrooy menegaskan bahwa ia akan tetap menghormati kontraknya, terlepas dari apakah Leicester City terdegradasi dari Premier League atau tidak.
Pelatih asal Belanda itu ditunjuk untuk menggantikan Steve Cooper di awal musim, namun kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan The Foxes di kasta tertinggi. Dengan performa yang masih inkonsisten, Leicester termasuk dalam tiga tim promosi yang difavoritkan untuk kembali ke Championship.
Tetap di Leicester Meski Terancam Degradasi
Kekalahan telak 4-0 dari Brentford di King Power Stadium semakin memperparah situasi Leicester City, yang kini tertinggal lima poin dari zona aman. The Foxes, yang baru saja kembali ke Premier League musim ini, tengah berada dalam tekanan besar untuk menghindari degradasi. Namun, di tengah situasi sulit ini, Ruud van Nistelrooy tetap teguh pada pendiriannya: ia tidak akan pergi, apa pun yang terjadi.
Manajer asal Belanda itu menandatangani kontrak hingga musim panas 2027 dan sadar betul dengan tantangan berat yang menantinya sejak pertama kali mengambil alih kursi kepelatihan. Bagi Van Nistelrooy, proyek Leicester bukan sekadar misi jangka pendek, melainkan sebuah perjalanan panjang untuk membangun kembali tim yang kompetitif.
“Ini bukan kontrak lima atau enam bulan, melainkan untuk dua musim ke depan. Saya memahami betapa sulitnya situasi ini, dan saya tetap berkomitmen untuk proyek ini,” tegasnya dalam konferensi pers.
Van Nistelrooy Tegas Bertahan, Leicester Butuh Keajaiban untuk Selamat
Ruud van Nistelrooy tampaknya tak goyah meskipun Leicester dalam situasi sulit. Dengan kontrak yang mengikatnya hingga 2027, ia menegaskan kesiapannya menghadapi tantangan, bahkan jika The Foxes harus turun kasta. “Saya tahu apa yang saya tandatangani. Ini bukan kontrak jangka pendek, tapi untuk dua musim ke depan. Saya paham tantangan yang ada dan saya berkomitmen untuk itu,” ujarnya.
Namun, badai belum reda di King Power. Setelah kekalahan telak dari Brentford, Leicester mengambil langkah tegas dengan memecat dua staf kepelatihan Van Nistelrooy, Ben Dawson dan Danny Alcock. Keduanya sebelumnya bertahan meski Cooper hengkang, tapi akhirnya diberhentikan setelah hasil buruk terus berlanjut. LGOLIVE
Dengan hanya satu kemenangan dari 11 laga terakhir, dan 10 lainnya berujung kekalahan, Leicester butuh keajaiban untuk bertahan di Premier League. Tapi Van Nistelrooy tetap percaya bahwa kebangkitan masih mungkin terjadi.
Bisa dibilang, situasi ini mirip dengan seorang pemain yang tertinggal jauh di meja taruhan, tapi masih yakin ada peluang untuk “wede” besar jika strategi yang tepat diterapkan. Sekarang pertanyaannya, apakah Leicester bisa menemukan jalan untuk comeback spektakuler atau malah terlempar kembali ke Championship?
Leicester Sedang Mendaki Gunung, Tapi Kami Tak Akan Menyerah
Van Nistelrooy sadar betul bahwa setiap pertandingan adalah ujian berat bagi Leicester di Premier League. Meski situasi sedang sulit, ia tetap percaya pada peluang timnya. “Kami pernah mendapatkan hasil bagus ketika segalanya berjalan sesuai rencana sedikit keberuntungan, mengubah momentum, dan bertahan cukup lama dalam permainan. Itu adalah momen-momen yang kami pegang teguh. Kami merasa masih bisa melakukannya,” tambahnya.
Mengenai tantangan yang dihadapinya, Van Nistelrooy menggunakan analogi mendaki gunung. “Saya menyebutnya sebagai gunung yang harus didaki. Tapi hidup memang soal mendaki gunung, dan gunung ada untuk didaki”. tegasnya.
Sekarang, pertanyaannya: bisakah Leicester menemukan jalur pendakian yang tepat untuk tetap bertahan di puncak, atau mereka harus bersiap untuk turun kembali ke lembah Championship?