TC Timnas Indonesia Dimulai: 23 Pemain Hadir, Paes dan Kevin Diks Masih Absen

TC Timnas Indonesia Dimulai: 23 Pemain Hadir

TC Timnas Indonesia Dimulai: 23 Pemain Hadir, Paes dan Kevin Diks Masih Absen

Senin pagi, Pantai Purnama di Gianyar, Bali, menjadi saksi bisu awal langkah Timnas Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun dari 32 nama yang terpanggil, hanya 23 pemain yang sudah bergabung dalam pemusatan latihan (TC) hari pertama yang digelar di Bali United Training Center. IDCJOKER

Sembilan pemain lainnya—yang sebagian besar berkiprah di Eropa—belum menunjukkan batang hidungnya. Di antaranya adalah Maarten Paes, Kevin Diks, Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk.

Alasan Keterlambatan: Perjalanan Jauh dan Jet Lag

Pelatih kepala Patrick Kluivert, yang kini tengah menjalani masa awal kepemimpinannya bersama skuad Merah Putih, menyampaikan bahwa para pemain yang belum hadir masih dalam perjalanan ke tanah air. Ia menyebut kemungkinan mereka akan tiba pada hari berikutnya.

“Mereka sedang dalam perjalanan ke Indonesia. Kemungkinan besok hadir,” ujar Kluivert saat ditemui usai latihan perdana, dikutip dari detikBali.

Situasi ini memang tidak sepenuhnya mengejutkan. Para pemain yang merumput di Eropa kerap menghadapi kendala logistik, termasuk keterbatasan penerbangan, durasi perjalanan, hingga kelelahan usai menyelesaikan musim panjang bersama klub masing-masing.

Sesi Ringan: Pemanasan Menuju Konsolidasi Taktik

Latihan perdana berlangsung dengan intensitas ringan. Bukan tanpa alasan, para pemain membutuhkan waktu adaptasi fisik dan emosional. Jetlag, lelah perjalanan, serta transisi dari kompetisi klub ke level internasional membuat sesi awal lebih difokuskan pada pemulihan kondisi dan membangun chemistry antarpemain.

“Itu harus dilakukan berulang kali karena mereka baru bertemu dan menguatkan feeling mereka pasca tampil di klub masing-masing,” jelas Kluivert.

Sebagai pelatih baru, Kluivert memerlukan waktu dan momentum untuk menyatukan visi. Latihan ringan ini pun menjadi semacam sesi orientasi, memperkenalkan pola pikir, filosofi permainan, hingga pendekatan yang akan dibawa ke laga-laga krusial mendatang.

Beckham Putra Dipanggil Gantikan Septian

Satu kejutan datang dari daftar pemain. Nama Beckham Putra, gelandang muda Persib Bandung, muncul sebagai pengganti Septian Satria Bagaskara yang mengalami cedera. Ini menjadi panggilan pertama Beckham di timnas senior, sebuah langkah penting dalam kariernya yang selama ini lebih banyak menghuni skuad U-23.

Peluang ini bukan hanya ujian teknis, tetapi juga pembuktian mental. Di tengah tekanan kompetisi dan ekspektasi publik, pemain muda seperti Beckham akan diuji ketangguhannya melawan lawan-lawan kelas dunia.

Misi Besar: Hadapi China dan Jepang

Pemusatan latihan ini bukan rutinitas biasa. TC kali ini merupakan bagian dari persiapan menuju lanjutan Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga besar:

  • 5 Juni 2025: Menjamu China di Jakarta.
  • 10 Juni 2025: Bertandang ke markas Jepang.

Dua pertandingan tersebut tidak sekadar soal poin. Ini adalah ujian sejauh mana transformasi yang diusung PSSI bersama pelatih anyar bisa diukur dalam kompetisi nyata. Lawan-lawan di babak ini bukan kaleng-kaleng. China datang dengan skuad solid dan pengalaman, sementara Jepang adalah kekuatan raksasa Asia yang konsisten tampil di Piala Dunia.

Tantangan Kluivert: Satukan Visi, Kejar Misi

Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda yang kini menakhodai skuad Garuda, menghadapi tantangan multidimensi. Selain adaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia, ia harus mengelola pemain dari berbagai latar belakang kompetisi dan budaya bermain.

Keberhasilan di laga nanti tak hanya ditentukan oleh strategi di lapangan, tapi juga kemampuan memotivasi, membangun koneksi emosional, dan menciptakan harmoni dalam skuad yang heterogen.

Menanti Lengkapnya Kekuatan Penuh Garuda

Sampai saat ini, publik sepak bola Indonesia masih menunggu dengan harap-harap cemas. Ketika semua pemain telah berkumpul dan komposisi ideal tercapai, barulah peta kekuatan sesungguhnya bisa dibaca.

TC ini akan menjadi titik awal penting: bukan hanya untuk mempersiapkan pertandingan, tapi membangun narasi baru Timnas Indonesia. Di tengah ekspektasi tinggi dan sorotan tajam, setiap keputusan dan gerakan akan dibaca publik seperti tafsir kitab suci.

Garuda sedang merapikan sayap. Pertanyaannya, siapkah mereka membumbung tinggi—atau justru kembali terjerat di jaring-jaring harapan yang terlalu berat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *