Sering Kali Absen Luke Shaw di MU: 200-an Kali Main

Sering Kali Absen Luke Shaw di MU: 200-an Kali Main

Sering Kali Absen Luke Shaw di MU: 200-an Kali Main

Sering Kali Absen Luke Shaw di MU: 200-an Kali Main – Tak habis pikir. Baru saja pulih, kini Luke Shaw kembali harus menepi. Cedera yang menghantuinya sejak lama belum juga pergi. Jika dihitung-hitung, jumlah absensinya di Manchester United bisa segera menyamai jumlah penampilannya. Ironi yang tak diinginkan siapa pun.

Lingkaran Setan Cedera Luke Shaw

Shaw sejatinya baru kembali setelah absen dalam 15 pertandingan akibat cedera otot. Namun, belum sempat benar-benar menginjakkan kaki di lapangan dalam kondisi prima, cedera lain menghampirinya. Kali ini cedera minor, tapi tetap membuatnya harus menepi selama beberapa pekan. Ini bukan pertama kali, dan tampaknya juga bukan yang terakhir.

Sejak bergabung dengan Manchester United pada 2014, Shaw sebenarnya diharapkan menjadi bek kiri masa depan Inggris. Potensi ada, bakat tak diragukan. Tapi cedera terus menghambatnya. Data dari Manchester Evening News mencatat Shaw telah mengalami 29 jenis cedera berbeda selama membela Setan Merah. Mulai dari cedera hamstring, otot, engkel, hingga terhantam dampak infeksi virus Corona.

Yang paling mencengangkan adalah statistik absensinya. Shaw telah melewatkan 221 pertandingan. Bandingkan dengan jumlah penampilannya yang baru mencapai 278 laga. Rasanya sulit mencari pemain yang memiliki perbandingan absen dan bermain setimpal seperti ini.

Absen Hampir 5 Tahun!

Lebih dari sekadar jumlah pertandingan, durasi absensinya pun tak kalah mengejutkan. Shaw telah melewatkan total 1.606 hari akibat cedera. Jika dikonversi, itu hampir lima tahun! Setengah dekade yang seharusnya menjadi masa emasnya justru dihabiskan di ruang perawatan. Tak heran jika namanya kerap muncul dalam daftar pemain paling rentan cedera dalam sejarah klub.

Ironisnya, meski berkali-kali tumbang, Manchester United masih menunjukkan kepercayaan penuh. Shaw diberikan kontrak baru yang mengikatnya hingga 2027. Namun, kepercayaan itu tak serta-merta menutup pertanyaan besar: apakah Shaw masih bisa memberikan kontribusi nyata untuk tim?

MU Cari Alternatif, Masa Depan Shaw Dipertanyakan

Manchester United tampaknya mulai mencari solusi untuk permasalahan di lini pertahanan mereka. Cedera berkepanjangan yang dialami Luke Shaw menjadi salah satu faktor utama yang membuat manajemen klub harus berpikir lebih jauh. Kedatangan Patrick Dorgu, bek muda berbakat asal Denmark, bisa jadi sinyal bahwa MU tak ingin terus berjudi dengan kebugaran Shaw. Perlahan tapi pasti, posisinya di tim utama mulai dipertanyakan.

Sejak bergabung dengan Manchester United pada 2014, Shaw telah melalui pasang surut dalam kariernya. Cedera patah kaki yang mengerikan pada 2015 sempat mengancam kariernya, tetapi ia berhasil bangkit dan kembali ke performa terbaiknya di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Bahkan, ia menjadi salah satu bek kiri terbaik di Eropa saat membawa Inggris ke final Euro 2020. Namun, inkonsistensi dan masalah kebugaran kembali menghantui. Musim ini, ia lebih banyak absen daripada bermain, membuat Erik ten Hag harus mencari alternatif yang lebih bisa diandalkan.

MU Mulai Bersiap Tanpa Shaw?

Cedera yang berulang membuat pihak klub harus berpikir realistis. Dalam beberapa musim terakhir, MU sudah mencoba berbagai opsi, dari Alex Telles hingga Tyrell Malacia. Namun, solusi jangka panjang belum ditemukan. Masuknya Patrick Dorgu ke dalam radar Manchester United menunjukkan bahwa mereka ingin menyiapkan regenerasi di sektor bek kiri.

Dorgu sendiri adalah pemain yang menjanjikan. Bek berusia 19 tahun itu tampil impresif bersama Lecce di Serie A, menunjukkan kecepatan, daya jelajah tinggi, serta kemampuan bertahan yang solid. Jika transfer ini terealisasi, besar kemungkinan ia akan menjadi pesaing serius bagi Shaw—atau bahkan penggantinya di masa depan. LGOACE

Masih Ada Peluang?

Lalu, apakah ini berarti akhir bagi Shaw di Old Trafford? Tidak serta-merta demikian. Secara teknis, dia masih punya peluang untuk kembali bersaing di skuat utama. Saat dalam kondisi terbaiknya, Shaw adalah bek kiri yang komplet—tangguh dalam bertahan, agresif saat menyerang, dan memiliki umpan silang yang akurat. Namun, sebelum berbicara soal persaingan dengan pemain lain, ia harus lebih dulu memenangkan pertarungan terbesar dalam kariernya: melawan cedera yang tak kunjung usai.

Dengan kontraknya yang masih berlaku hingga 2027, Shaw sebenarnya masih memiliki waktu untuk membuktikan diri. Namun, sepak bola adalah industri yang bergerak cepat. Jika ia tak segera kembali ke kondisi terbaiknya, bukan tidak mungkin MU akan melanjutkan langkah mereka mencari pengganti yang lebih bisa diandalkan.

Babak Akhir atau Kebangkitan?

Bagi fans Manchester United, cedera Shaw mungkin bukan berita baru. Tapi pertanyaannya tetap sama: Apakah ini awal dari akhir bagi Luke Shaw di Old Trafford? Atau masih ada babak lain dalam kisah panjangnya bersama Setan Merah?

Saat ini, waktu menjadi musuh terbesar Shaw. Jika ia tak segera kembali dan membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi pilihan utama, masa depannya di MU bisa semakin buram. Satu hal yang pasti, persaingan di posisi bek kiri akan semakin ketat. Kini, semua tergantung pada Shaw: apakah ia akan bangkit atau harus merelakan tahtanya kepada generasi berikutnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *