Revolusi Offside? IFAB Bahas Perubahan Aturan yang Bisa

Revolusi Offside? IFAB Bahas Perubahan Aturan yang Bisa

Revolusi Offside Sepak bola bisa segera mengalami perubahan besar dalam aturan Revolusi offside, yang selama ini sering menjadi sumber frustrasi bagi pemain, pelatih, dan penggemar. Para petinggi sepak bola tengah membahas kemungkinan mengubah aturan agar seorang pemain hanya dihukum offside jika tubuh bagian atasnya melewati pemain bertahan terakhir LGOACE LINK GACOR DAN AMAN. 

Sejak diperkenalkannya VAR, banyak gol dianulir karena offside tipis bahkan hanya selisih ujung kaki atau bahu. Hal ini kerap menimbulkan kontroversi, terutama karena keputusan diambil berdasarkan margin yang sangat kecil. Banyak yang merasa aturan saat ini terlalu ketat dan merugikan tim yang bermain menyerang. Usulan perubahan ini didorong oleh Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal yang kini menjabat sebagai kepala pengembangan sepak bola global FIFA. 

Bersama kepala wasit David Elleray, Wenger ingin aturan offside lebih jelas dan tidak menghambat kreativitas permainan. Proposal ini akan dibahas dalam pertemuan IFAB dalam waktu dekat. Jika aturan ini diterapkan, keputusan offside akan lebih mudah dibuat dan bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan VAR untuk meninjau insiden. Penyerang juga akan lebih diuntungkan, sementara tim bertahan mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka.

VAR dan Kontroversi “Offside Kuku Kaki”

Sejak diperkenalkannya VAR di Premier League pada musim 2019-20, banyak keputusan offside yang sangat tipis dan kontroversial. Gol-gol yang tampaknya sah harus dianulir hanya karena bagian kecil tubuh seorang pemain seperti ujung kaki atau bahu berada dalam posisi offside. Fenomena ini yang kemudian dikenal sebagai “offside kuku kaki” telah menjadi sumber perdebatan sengit di kalangan penggemar dan pakar sepak bola.

Kini, setelah bertahun-tahun mendapat kritik, perubahan aturan ini mungkin akan segera terjadi. Jika disetujui, aturan baru ini akan menghilangkan keputusan offside yang terlalu ketat dan memastikan bahwa seorang pemain hanya dianggap offside jika tubuh bagian atasnya benar-benar melewati pemain bertahan terakhir.

Arsene Wenger dan Usulan Perubahan

Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yang kini menjabat sebagai kepala pengembangan sepak bola global FIFA, menjadi sosok kunci di balik usulan perubahan ini. Bersama kepala wasit David Elleray, Wenger memimpin inisiatif untuk meninjau ulang aturan offside yang selama ini dianggap merugikan tim penyerang.

Menurut laporan dari The Sun, Wenger dan timnya ingin memastikan bahwa permainan tetap adil, tetapi juga lebih menguntungkan bagi pihak yang ingin menyerang. Sebelumnya, Wenger pernah mengusulkan konsep “siang hari” untuk offside, yang berarti seorang pemain akan dianggap onside jika ada bagian tubuhnya yang dapat digunakan untuk mencetak gol sejajar dengan pemain bertahan terakhir. Namun, setelah diskusi lebih lanjut, usulan ini dianggap terlalu menguntungkan bagi penyerang dan akhirnya diubah.

Revolusi Offside Rapat Penting IFAB di Belfast

Dewan FA Internasional (IFAB), yang bertanggung jawab atas perubahan aturan dalam sepak bola, dijadwalkan bertemu di Belfast pada hari Sabtu untuk membahas usulan ini. Jika disetujui, aturan offside yang baru bisa mulai diterapkan dalam tiga tahun ke depan. Selain aturan offside, rapat IFAB juga akan membahas peraturan lainnya, seperti tinjauan ulang terhadap sistem VAR serta aturan enam detik bagi penjaga gawang saat memegang bola.

Revolusi Offside Offside Semi Otomatis Sudah Diuji Coba

Sementara pembahasan aturan baru masih berlangsung, sistem offside semi-otomatis sudah mulai diuji dalam sepak bola Inggris. Sistem ini pertama kali digunakan dalam kemenangan Aston Villa atas Cardiff City di Piala FA. Teknologi ini memanfaatkan 30 kamera berkecepatan tinggi untuk secara otomatis menggambar garis offside, yang bertujuan untuk mengurangi waktu pengambilan keputusan rata-rata sebesar 31 detik.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan diskusi terkait aturan, sepak bola bisa segera mengalami perubahan signifikan dalam cara Revolusi offside diputuskan. Apakah ini akan membuat permainan menjadi lebih adil dan menarik? Kita tunggu saja keputusan akhir dari IFAB dalam beberapa waktu mendatang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *