Minim Gol atau Banyak Bobol Utama MU ternyata karena Ini, Bukan Dua Itu!
Minim Gol atau Banyak Bobol Utama MU ternyata karena Ini – Manchester United kembali menjadi bahan perbincangan. Klub yang dulu mendominasi Premier League kini seperti kehilangan taringnya. Performa inkonsisten, lini serang yang tumpul, dan pertahanan yang rapuh menjadi bahan kritik. Tapi menurut seorang mantan striker Premier League, masalah terbesar MU bukan sekadar urusan mencetak gol atau bertahan. Ada satu hal yang lebih fundamental—dan ini yang bisa menentukan nasib mereka ke depan.
Masalah Utama MU Menurut Stan Collymore
Banyak yang menyalahkan buruknya serangan atau lemahnya pertahanan sebagai akar masalah MU. Namun, menurut Stan Collymore, mantan pemain Liverpool dan Newcastle United, MU sedang krisis kepemimpinan di dalam tim.
Bruno Fernandes, yang saat ini mengenakan ban kapten, memang berbakat. Ia sering menjadi otak serangan MU. Tapi, apakah ia benar-benar sosok pemimpin yang dibutuhkan tim? Collymore ragu.
“Kamu bisa lihat sendiri bagaimana tim ini bermain. Tidak ada sosok pemimpin yang bisa mengangkat mental rekan-rekannya saat pertandingan berjalan sulit,” ujar Collymore.
Kritik ini bukan tanpa alasan. Kepemimpinan dalam sepak bola bukan sekadar soal teknik dan skill. Seorang kapten harus bisa menginspirasi, mengatur ritme permainan, dan menanamkan mental pemenang di dalam tim.
Statistik Buruk MU: Cerminan Krisis yang Lebih Besar
Musim ini, angka-angka yang tercatat di papan statistik semakin memperkuat pernyataan Collymore. MU sedang dalam performa yang jauh dari standar tim elite Premier League.
1. Serangan Mandul
- Baru mencetak 28 gol dari 24 pertandingan.
- Hanya lebih baik dari empat tim lain, termasuk tiga yang berada di zona degradasi.
- Sulit menciptakan peluang matang dan sering kehilangan momentum di depan gawang lawan.
2. Pertahanan Rapuh
- Kebobolan 34 gol dalam 24 pertandingan.
- Memiliki selisih gol -6, lebih buruk dari sebagian besar pesaingnya.
- Kerap kehilangan fokus, terutama dalam situasi bola mati.
Angka-angka ini memperjelas bahwa MU bukan hanya bermasalah di satu sisi lapangan, tapi di hampir semua aspek permainan.
MU Butuh Pemimpin Sejati
Seorang kapten bukan hanya pemegang ban di lengan. Ia harus bisa menjadi pemimpin dalam arti sebenarnya—menginspirasi, membakar semangat, dan membawa tim keluar dari tekanan.
Bandingkan dengan sosok Roy Keane, kapten legendaris MU. Keane dikenal sebagai pemain yang tak segan menuntut performa terbaik dari rekan setimnya. Vokal, disiplin, dan penuh determinasi—sesuatu yang kini terasa hilang dari ruang ganti MU.
Collymore menegaskan bahwa MU perlu menemukan pemimpin sejati, baik dari dalam skuad maupun lewat transfer. Tanpa sosok seperti itu, mereka akan terus terjebak dalam lingkaran mediokritas. LGOACE
Akhirnya, Semua Tergantung Manajemen
MU punya dua pilihan: tetap bertahan dengan kondisi saat ini atau segera mencari solusi. Apakah manajemen akan bergerak cepat? Ataukah mereka akan membiarkan MU terus tenggelam dalam bayang-bayang kejayaannya yang semakin pudar?
Menarik untuk ditunggu.