karena Fonseca! Morata Tinggalkan Milan

karena Fonseca! Morata Tinggalkan Milan

karena Fonseca! Morata Tinggalkan Milan

 

Alvaro Morata tak lagi berseragam AC Milan. Hanya enam bulan setelah tiba di San Siro, penyerang asal Spanyol itu memutuskan angkat kaki. Kepergian Paulo Fonseca—sosok yang membawanya ke Rossoneri—menjadi salah satu alasan besar di balik keputusan ini IDCJOKER Provider Hadiah.

Dari Harapan Besar ke Perpisahan Cepat

Musim panas lalu, Morata didatangkan dengan ekspektasi tinggi. Milan rela menebusnya dari Atletico Madrid dengan mahar 13 juta euro dan mengikatnya hingga 2028. Di bawah asuhan Fonseca, ia sempat menjadi bagian penting dalam skema serangan tim.

Statistiknya? Cukup menjanjikan. Dalam 18 penampilan, Morata tampil sebagai starter dalam 14 laga, mencetak lima gol, dan menyumbang dua assist. Angka yang memang belum luar biasa, tapi cukup untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi ujung tombak Rossoneri.

Namun, sepak bola bukan hanya soal angka. Ketika Milan kesulitan menjaga konsistensi di berbagai ajang, tekanan terhadap Fonseca semakin besar. Desember 2024, keputusan besar diambil: Fonseca dipecat. Dan di sinilah segalanya mulai berubah bagi Morata.

Era Baru, Nasib Baru

Masuklah Sergio Conceicao. Milan berharap mantan pelatih Porto ini bisa membawa klub kembali ke jalur kemenangan. Tapi seperti sering terjadi dalam dunia sepak bola, perubahan di kursi pelatih juga berarti perubahan strategi. Dan Morata? Ia tak lagi menjadi pilihan utama.

Sejak Conceicao mengambil alih, menit bermain Morata merosot drastis. Dari tujuh laga yang dijalaninya, hanya sekali ia menyelesaikan pertandingan penuh. Gol yang ia cetak? Hanya satu.

Bagi seorang striker, kehilangan kepercayaan dari pelatih ibarat kehilangan oksigen. Tidak butuh waktu lama bagi Morata untuk menyadari bahwa perannya di Milan kian terpinggirkan. Pilihan pun harus dibuat.

karena Fonseca Babak Baru di Galatasaray

Daripada bertahan dalam ketidakpastian, Morata memilih melangkah. Galatasaray datang membawa solusi. Klub raksasa Turki itu mengajukan tawaran peminjaman hingga akhir musim 2024/2025—kesempatan bagi Morata untuk kembali menemukan sentuhan terbaiknya.

Bagi pemain yang masih berambisi membela Timnas Spanyol, menit bermain adalah segalanya. Dengan kompetisi internasional di depan mata, Morata tak bisa membuang waktu duduk di bangku cadangan Milan.

karena Fonseca Apa Selanjutnya?

Kepindahan ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah Morata akan kembali ke Milan setelah masa peminjamannya berakhir? Atau justru ini awal dari petualangan baru di tempat lain?

Yang jelas, kepergian Fonseca tak hanya mengguncang struktur kepelatihan Milan, tapi juga menggoyahkan nasib para pemain yang sempat ia percayai. Morata hanyalah salah satu dari mereka yang harus mencari jalan lain.

Kini, di tanah Turki, Morata punya kesempatan untuk membuktikan dirinya kembali. Apakah ia bisa menjawab tantangan ini? Seperti biasa, hanya waktu yang akan berbicara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *