Gantung Sepatu! Ini Nasib Marcelo Eks Bek Real Madrid
Gantung Sepatu! Ini Nasib Marcelo Eks Bek Real Madrid – Tak ada yang abadi di dunia sepak bola. Hari ini, satu nama besar resmi menutup lembaran kariernya. Marcelo, mantan bek kiri Real Madrid yang penuh magis, akhirnya mengumumkan pensiun. Pemain asal Brasil itu mengakhiri perjalanan panjangnya di usia 36 tahun, meninggalkan jejak yang sulit dihapus dalam sejarah sepak bola.
Legenda Bernama Marcelo
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Santiago Bernabéu pada 2007, Marcelo bukan sekadar pemain. Ia adalah seni yang bergerak, keindahan yang menari di sisi lapangan. Pemuda 18 tahun yang datang sebagai pewaris Roberto Carlos itu menjelma jadi ikon. Dengan skill brilian, dribel lincah, dan visi luar biasa, ia tak hanya bertahan—ia mengukir sejarah.
Pengumuman pensiun ini datang pada Kamis, 6 Februari 2025, sebuah hari yang menandai akhir era seorang maestro.
Jejak Emas di Real Madrid
Madrid tak akan pernah melupakan Marcelo. Dua dekade, 25 trofi, dan ratusan momen magis yang ia persembahkan. Berikut deretan prestasi gemilangnya:
- 6 gelar LaLiga (2006–07, 2011–12, 2016–17, 2019–20, 2021–22)
- 5 trofi Liga Champions (2013–14, 2015–16, 2016–17, 2017–18, 2021–22)
- 2 Copa del Rey (2010–11, 2013–14)
- 5 Piala Super Spanyol (2008, 2012, 2017, 2019, 2021)
- 3 Piala Super UEFA (2014, 2016, 2017)
- 4 Piala Dunia Antarklub (2014, 2016, 2017, 2018)
Puncak dari segalanya? Final Liga Champions 2022, saat ia mengangkat trofi terakhirnya bersama Madrid. Tangannya menggenggam piala, matanya berbinar, seolah tahu—ini adalah perpisahan.
Petualangan Setelah Madrid
Namun sepak bola tak berhenti di Madrid. Marcelo sempat menyeberang ke Yunani, bergabung dengan Olympiacos pada 2022. Tak lama bertahan, ia kembali ke Brasil, ke rumahnya, ke Fluminense.
Di sanalah ia menutup lingkaran. Copa Libertadores 2023 menjadi hadiah manis bagi klub yang dulu melahirkannya. Tapi segalanya ada akhirnya. Pada November 2024, Marcelo dan Fluminense sepakat berpisah.
Bersama Selecao, Kisah yang Tak Selesai
Brasil mengenal Marcelo sebagai bagian dari generasi emas. 58 caps, satu Piala Konfederasi 2013, dan dua kali tampil di Piala Dunia (2014 dan 2018). Trofi Piala Dunia memang tak sempat ia genggam, tapi kontribusinya untuk Selecao tak bisa dipandang sebelah mata. LIGALGO
Warisan yang Tak Akan Luntur
Sepak bola telah kehilangan salah satu pesulap terbaiknya. Bagi Madrid, Marcelo bukan hanya pemain, ia adalah legenda. Bagi Brasil, ia adalah inspirasi. Bagi dunia, ia adalah bukti bahwa sepak bola bukan sekadar permainan, melainkan seni.
Kini, ia resmi menggantung sepatu. Namun nama Marcelo akan selalu dikenang. Di setiap serangan yang dimulai dari lini belakang, di setiap umpan silang yang akurat, di setiap gocekan yang melewati lawan dengan indah.
Selamat beristirahat, Marcelo. Sepak bola tak akan melupakanmu.