Amorim Kelewatan! Ini Reaksi Eks Bek MU soal Rashford
Ruben Amorim kembali jadi sorotan. Pelatih asal Portugal itu dinilai terlalu keras dalam menangani Marcus Rashford, setidaknya menurut Mikael Silvestre, eks bek Manchester United. Menurut Silvestre, pendekatan Amorim terhadap sang pemain akademi Setan Merah sudah melewati batas IDNSCORE Solusi Perpaduan.
Rashford mulai tersisih dari skuad utama sejak pertengahan Desember. Isu indisipliner disebut-sebut jadi alasan utama. Amorim, yang terkenal dengan gaya kepemimpinan tegas, merasa Rashford tidak cukup menunjukkan komitmen dalam latihan dan pertandingan. Keputusan ini menuai perdebatan di kalangan fans, memicu pertanyaan: apakah tindakan Amorim tepat atau justru berlebihan?
Amorim Kelewatan Kritik Terbuka di Depan Publik
Amorim tak hanya mencoret Rashford, tapi juga tak ragu mengkritiknya secara terbuka. Bahkan, dalam salah satu pernyataannya, Amorim secara blak-blakan menyebut bahwa ada pelatih berusia 63 tahun yang masih lebih baik daripada Rashford, yang notabene merupakan lulusan akademi Manchester United.
Pernyataan tersebut sontak memicu gelombang reaksi, terutama dari para eks pemain United. Mikael Silvestre termasuk salah satu yang paling vokal. Menurutnya, seorang pelatih seharusnya mendukung dan membimbing pemainnya, bukan justru mempermalukan mereka di depan publik.
“Saya pikir Amorim terlalu keras terhadap Rashford. Pemain bisa saja mengalami penurunan performa atau menghadapi masalah di luar lapangan. Tugas pelatih adalah membimbing mereka, bukan menjatuhkan mereka di hadapan dunia,” tegas Silvestre.
Amorim Kelewatan Rashford Memilih Jalan Keluar
Ketegangan ini akhirnya berujung pada keputusan besar. Rashford memilih hengkang pada bursa transfer Januari. Tujuannya? Aston Villa.
Dengan status pinjaman hingga akhir musim, Rashford berharap menemukan kembali performa terbaiknya. Di bawah asuhan Unai Emery, ia punya peluang lebih besar untuk mendapatkan menit bermain dan membuktikan bahwa dirinya masih layak diperhitungkan sebagai salah satu talenta terbaik Inggris.
Dampak untuk Manchester United
Kepergian Rashford, meskipun sementara, menyisakan tanda tanya besar bagi Manchester United. Bukan hanya soal ketidakhadirannya di lini serang, tetapi juga tentang dinamika internal tim.
Bagaimana para pemain lain melihat keputusan Amorim? Jika seorang Rashford—ikon akademi United—bisa diperlakukan seperti ini, apakah pemain lain juga berisiko mengalami hal yang sama? Situasi ini bisa menciptakan ketegangan di ruang ganti dan berpengaruh pada stabilitas tim secara keseluruhan.
Evaluasi untuk Amorim
Keputusan Amorim menyingkirkan Rashford dan mengkritiknya secara terbuka tentu menjadi bahan diskusi. Apakah itu bentuk kepemimpinan tegas atau justru terlalu keras?
Yang jelas, Rashford kini punya kesempatan untuk bangkit di Aston Villa. Sementara itu, Amorim mungkin perlu meninjau kembali caranya menangani pemain. Dalam sepak bola modern, pendekatan manusiawi bisa jadi lebih efektif ketimbang sekadar ketegasan tanpa kompromi. Karena, pada akhirnya, sepak bola bukan hanya soal strategi di lapangan, tapi juga tentang bagaimana membangun kepercayaan dan menjaga harmoni dalam tim.